Rabu, 13 Juli 2022

Materi Bab 1

 TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI



Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi

            Teks laporan hasil observasi atau sering disingkat menjadi teks LHO adalah teks yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang suatu objek atau situasi, setelah diadakannya investigasi atau penelitian secara sistematis. Nah, laporan hasil observasi dapat berupa hasil riset secara mendalam tentang suatu benda, tumbuhan, hewan, sosial, budaya, atau ekosistem tertentu.

Teks laporan hasil observasi biasanya berisi tentang fakta-fakta yang dapat dibuktikan secara ilmiah. Tujuannya untuk mendapatkan informasi dan penjelasan rinci mengenai suatu hal dari sudut pandang keilmuan kepada pembaca. Selain itu, teks laporan hasil observasi juga bertujuan untuk menyampaikan segala hal yang diperlukan berdasarkan hasil pengamatan secara rinci, sistematis, faktual, dan cermat kepada pembaca.

 Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Disusun secara sistematis 
Maksudnya, teks ini disusun secara berurutan sesuai dengan struktur teks laporan hasil observasi. Lho, struktur teksnya seperti apa? Tenang, penjelasannya ada di bawah ini, kok! Jadi, pahami dulu ciri-ciri teksnya, ya.
2. Penjelasan dari sudut pandang keilmuwan
Teks laporan hasil observasi menyajikan data dari hasil pengamatan yang benar-benar ada atau sesuai fakta. Nah, data-data yang ada pada teks tersebut harus bisa dibuktikan secara ilmiah, teman-teman. Jadi, saat kamu membuat teks laporan hasil observasi, nggak boleh ngasal ya, apalagi tipu-tipu.
3. Berisi pembahasan objek atau situasi tertentu
Teks laporan hasil observasi berisi informasi mengenai suatu objek atau situasi tertentu yang dibahas secara umum. Objeknya ini bisa beraneka ragam, misalnya makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan, atau hal lainnya, seperti ekosistem, sosial, dan budaya.
4. Terdapat perincian bagian suatu objek
Perincian bagian atau objek yang ditulis dalam teks laporan hasil observasi ini berupa klasifikasi dan informasi ciri-ciri objek. Misalnya, kamu sedang mengamati pertumbuhan kacang hijau, nih. Maka, ciri-ciri objeknya itu bisa berupa tumbuhan jenis polong-polongan yang hidup di wilayah tropis, batangnya berbulu, berwarna hijau dan kecoklatan.
5. Teks disusun dengan bahasa baku dan jelas
Teks laporan hasil observasi harus ditulis menggunakan bahasa yang baku ya, soalnya merupakan tulisan ilmiah. Jadi, pembaca bisa lebih mudah untuk memahaminya. Jangan pakai bahasa gaul, eaaaa. 


Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Nah, setelah mengetahui ciri-ciri teks laporan hasil observasi, kita lanjut ke bahasan berikutnya, yaitu struktur teks laporan hasil observasi. Ada apa aja, sih?

1. Pernyataan umum

Berisi definisi atau keterangan umum tentang subjek yang dilaporkan. Pernyataan umum berisi informasi umum (nama Latin, asal usul, kelas, informasi tambahan tentang hal yang dilaporkan).

2. Deskripsi bagian

Berisi perincian hal-hal yang dilaporkan. Kalau binatang, mencakup ciri fisik, habitat, makanan, dan perilaku. Kalau tumbuhan, berupa perincian ciri fisik bunga, akar, buah, atau perincian bagian yang lain. 

3. Deskripsi manfaat

Berisi manfaat dari adanya laporan tersebut. Kalau yang dilaporkan berupa objek, deskripsi manfaat akan berisi klasifikasi objek dari berbagai segi manfaat dan sifat-sifat khusus objek. Oh iya, seringkali penulis juga memberikan kesimpulan pada laporan.

 

Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

1. Menggunakan istilah dalam bidang ilmu tertentu. Misalnya, pada definisi menggunakan kata adalah atau merupakan.

2. Menggunakan kata khusus dan kalimat-kalimat yang menjelaskan (memerinci). Pada bagian deskripsi, digunakan istilah dalam bidang ilmu, kata baku, dan kalimat efektif. Kata sambung yang digunakan, seperti yaitu, dan, selain itu, di samping itu, dari segi ...., rincian jenis kelompok pertama, kedua, dan lain-lain.

 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi


Biota Laut

Biota laut adalah seluruh makhluk hidup yang berkembang biak di laut. Biota laut yang ada di perairan Indonesia merupakan salah satu kekayaan yang sangat berlimpah. Biota laut itu di antaranya ada terumbu karang, ikan, dan tumbuh-tumbuhan laut yang menjadi bagian dari ekosistem laut.

Terumbu karang di Taman Nasional Bunaken sangat banyak jenisnya. Terumbu karang ini hidup di pantai atau daerah yang terkena cahaya matahari dan hidup di perairan yang berada kurang lebih lima puluh meter di bawah permukaan laut dengan suhu tertentu, serta di air jernih yang tidak terkena polusi. Di samping terumbu karang, Taman Nasional Bunaken juga dihuni beragam jenis ikan, seperti ikan kuda gusumi, oci putih, lolosi ekor kuning, dan goropa. Ikan lain di laut indonesia yang sudah dijadikan industri, antara lain ikan tuna, tngkol, tenggiri, kerapu, dan baronang.

Di samping terumbu karang dan ikan, laut Indonesia juga memiliki tumbuhan laut. Di Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, misalnya dibudidayakan rumput laut dan penanaman bakau. Rumput laut di sini sangat beragam bentuknya, ada yang bulat seperti tabung, pipih dan gepeng, ada yang bulat seperti kantong, dan ada juga yang terurai seperti rambut. Semua dapat hidup karena perawatannya dipantau secara berkala untuk melihat perkembangannya.

Ketiga biota laut tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, seperti ikan dan rumput laut yang bermanfaat bagi kesehatan karena mengandung gizi. Terumbu karang juga berguna bagi ekologi dan ekonomi. Di samping itu, biota laut Indonesia juga bermanfaat bagi perkembangan pariwisata, seperti Raja Ampat di Papua, Pulau Wangi-Wangi di Sulawesi Tenggara, dan Bunaken di Manado. Keragaman biota ini juga bermanfaat bagi lingkungan, terutama bakau yang telah menahan abrasi dari besarnya hantaman gelombang dan ombak laut.

(Diadaptasi dari Buku Siswa Kemdikbud) 



 Teks Narasi dalam Cerita Fantasi


Teks cerita fantasi adalah bahan tertulis yang berbentuk karangan atau tulisan untuk menuturkan, menggambarkan, atau membayangkan berbagai perbuatan, pengalaman, dan kejadian berupa angan-angan, khayalan, imajinasi, atau rekaan belaka. Dengan kata lain, hal-hal yang digambarkan dalam teks fantasi adalah hal-hal yang tidak nyata atau fiksi.


Unsur-Unsur Teks Cerita Fantasi
1. Ada keajaiban, keanehan, dan kemisteriusan
2. Ide cerita
3. Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)
4. Tokoh unik (memiliki kesaktian)
5. Bersifat fiksi
6. Bahasa

Cerita mengungkapkan hal-hal supranatural, kemisteriusan, dan kegaiban yang tidak ditemui dalam dunia nyata. Cerita fantasi adalah cerita fiksi berjenis fantasi (dunia imajinatif yang diciptakan penulis). Pada cerita fantasi hal yang tidak mungkin dijadikan biasa. Tokoh dan latar yang diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata.

Ide cerita terbuka terhadap daya khayal penulis, tidak dibatasi oleh realitas atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan dunia nyata dan dunia khayal yang diciptakan pengarang. Ide cerita terkadang bersifat sederhana, tapi mampu menitipkan pesan yang menarik. Tema cerita fantasi adalah gaib, supernatural, atau futuristik.

Peristiwa yang dialami tokoh terjadi pada dua latar, yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak ada pada kehidupan sehari-hari. Alur dan latar cerita fantasi memiliki kekhasan. Rangkaian peristiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang menerobos dimensi ruang dan waktu. Jalinan peristiwa pada cerita fantasi berpindah-pindah dari berbagai latar yang melintasi ruang dan waktu.

Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik, yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh memiliki kesaktian-kesaktian tertentu. Tokoh mengalami peristiwa misterius yang tidak terjadi pada kehidupan sehari-hari. Tokoh mengalami kejadian dalam berbagai latar waktu. Tokoh juga ada pada waktu dan tempat yang berbeda zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang atau futuristik).

Cerita fantasi bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita fantasi bisa diilhami oleh latar nyata atau objek nyata dalam kehidupan, tetapi diberi fantasi.

Penggunaan sinonim disampaikan dengan emosi yang kuat dan variasi kata yang cukup menonjol. Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).


Apa Itu Teks Narasi?

        Secara etimologi, kata narasi berasal dari bahasa latin “narae” yang berarti membuat tahu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia daring, pengertian narasi adalah pengisahan suatu cerita atau kejadian. Sementara pengertian teks adalah naskah atau wacana tertulis. Dengan begitu, bisa dikatakan bahwa teks narasi adalah tulisan yang mengisahkan suatu cerita atau kejadian. Untuk lebih jelasnya, simak pengertian teks narasi menurut para ahli di bawah ini.

Pengertian Teks Narasi menurut Para Ahli

Berikut adalah pengertian teks narasi yang dikemukakan oleh para ahli:

1. Pengertian Teks Narasi menurut Gorys Keraf

Berdasarkan buku Argumentasi dan Narasi, Keraf (2010) berpendapat bahwa pengertian teks narasi adalah suatu wacana yang menyajikan serangkaian peristiwa yang telah terjadi dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah melihat atau mengalami sendiri peristiwa tersebut.

2. Pengertian Teks Narasi menurut Fizona

Menurut Fizona (2009), pengertian dari teks narasi adalah jenis tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan serta merangkaikan tindak tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau berdasarkan urutan waktu.

3. Pengertian Teks Narasi menurut Sirait

Sementara menurut Sirait (1985, 24), pengertian teks narasi adalah jenis karangan mengenai rangaian suatu peristiwa atau kejadian. Teks narasi bertujuan untuk memberi tahu pembaca mengenai kronologi dan pokok permasalahan dari peristiwa tersebut.

4. Pengertian Teks Narasi menurut Novi Remini

Dalam bukunya yang berjudul Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Cerita Indonesia, Remini (2007, 32) menyatakan bahwa narasi adalah jenis tulisan atau percakapan yang bertujuan untuk menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia sesuai perkembangan dari waktu ke waktu.

5. Pengertian Teks Narasi menurut M. Atar Semi

Dalam bukunya yang berjudul Menulis Efektif, Semi (2003, 29) juga mempunyai pendapat yang hampir sama dengan Remini, pengertian narasi adalah bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan untuk menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia sesuai perkembangan dari waktu ke waktu.

6. Pengertian Teks Narasi menurut Isimail Marahimin

Sementara Marahimin (1994,93) berpendapat bahwa narasi adalah cerita yang dibuat berdasarkan rangkaian kejadian atau peristiwa. Dalam cerita tersebut terdapat tokoh yang menghadapi suatu konflik dengan tikaian.

Jadi, Apa yang Dimaksud dengan Teks Narasi?

Berdasarkan penjelasan di atas, apa yang dimaksud dengan teks narasi adalah suatu jenis teks yang menceritakan suatu peristiwa yang di dalamnya terdapat tokoh yang menghadapi konflik. Peristiwa tersebut disusun secara kronologis atau sesuai dengan urutan waktu dan diceritakan secara detail sehingga pembaca bisa membayangkan atau merasakan seolah-olah berada dalam cerita tersebut. Peristiwa tersebut bisa berupa kejadian nyata, tetapi bisa juga hanya khayalan semata. Contoh teks narasi adalah cerpen, fabel, dongeng, dan cerita inspiratif.

Apa Tujuan Teks Narasi?

Dari pengertian teks narasi menurut beberapa ahli di atas, kita tahu bahwa tujuan teks narasi adalah memberikan informasi atau wawasan kepada pembaca mengenai kronologi suatu peristiwa sejelas-jelasnya. Teks narasi juga bisa bertujuan untuk menyampaikan amanat terselubung kepada pembaca berdasarkan peristiwa yang diceritakan. Selain itu, teks narasi juga berfungsi untuk menghibur pembaca mengenai pengalaman estetis saat membaca kisah fiksi atau nonfiksi yang ada dalam teks tersebut.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Dalman (2015) dalam bukunya yang berjudul Ketrampilan Menulis, tujuan menulis teks narasi adalah:

  • Supaya pembaca seolah-olah dapat menyaksikan atau mengalami kejadian yang diceritakan;
  • Untuk membentuk imajinasi dan menggerakkan aspek emosi pembaca;
  • Menyampaikan amanat terselubung kepada pembaca atau pendengar;
  • Memberi informasi kepada pembaca untuk memperluas pengetahuan;
  • Menyampaikan sebuah makna kepada pembaca melalui daya khayal yang dimiliki.

Apa Ciri-Ciri dari Teks Narasi?

Dalam Modul Narasi Literasi disebutkan bahwa ciri-ciri teks narasi adalah sebagai berikut:

  • Berisi cerita atau peristiwa tertentu yang menggunakan gaya bahasa naratif;
  • Cerita memiliki alur yang jelas dari awal hingga akhir;
  • Disusun secara kronologis atau sesuai urutan waktu;
  • Mempunyai tokoh dengan perwatakan yang jelas;
  • Terdapat konflik yang dihadapi oleh tokoh;
  • Menonjolkan unsur tindakan atau perbuatan;
  • Terdapat latar suasana, tempat dan waktu;
  • Memiliki unsur-unsur pembentuk teks narasi.

Apa Saja Unsur-Unsur Pembentuk Teks Narasi?

Menurut Titik (2012, 50-58), unsur-unsur pembentuk teks narasi adalah sebagai berikut.

1. Tema

Tema merupakan pokok pikiran atau gagasan pokok mengenai sesuatu. Dalam teks narasi, biasanya ada suatu peristiwa atau masalah yang menjadi dasar atau inti yang akan mewarnai seluruh cerita dari awal hingga akhir.

2. Tokoh atau Aktor

Tokoh adalah pelaku dalam sebuah cerita. Pelaku yang wajib ada dalam teks narasi adalah tokoh utama yang berperan penting dalam dan menjadi pusat perhatian dalam cerita. Tokoh utama tersebut dapat diceritakan menggunakan sudut pandang orang pertama, kedua maupun orang ketiga.

3. Alur

Alur atau plot adalah jalan cerita dari awal hingga akhir yang mengatur hubungan peristiwa demi peristiwa agar saling berkaitan.  Jalan cerita pada teks narasi disusun secara kronologis sesuai urutan waktu.

4. Latar

Latar merupakan keterangan mengenai terjadinya suatu peristiwa. Ada tiga jenis latar, yaitu latar tempat, waktu, dan suasana. Latar tempat adalah keterangan di mana terjadinya peristiwa. Latar waktu adalah keterangan kapan peristiwa itu terjadi. Sementara latar suasana menggambarkan bagaimana suasana tersebut terjadi.

5. Sudut Pandang

Sudut pandang adalah cara atau teknik pengarang dalam penokohan. Ada tiga jenis sudut pandang, yaitu sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga. Penentuan sudut pandang ini sangat berhubungan dengan kepribadian pengarang.

Bagaimana Kaidah Kebahasaan Teks Narasi?

Biasanya, teks narasi memiliki kaidah kebahasaan yang membedakannya dengan jenis teks lainnya. Kaidah kebahasaan yang menjadi ciri teks narasi adalah sebagai berikut.

1. Menggunakan Kata Kiasan (Metafora)

Kata kiasan atau metafora adalah kata atau kelompok kata yang tidak mewakili arti yang sebenarnya. Metafora merupakan gaya bahasa yang umumnya digunakan untuk menganalogikan sesuatu dengan hal lain yang berbeda. Metafora disebut juga sebagai gaya bahasa atau majas perbandingan. Biasanya metafora digunakan membuat teks narasi terlihat lebih menarik sehingga pembaca tidak bosan.

Contoh: raja siang, dewi malam, dan tulang punggung.

2. Menggunakan Kata Kerja Transitif dan Intransitif

Kata kerja transitif adalah kata kerja yang dilengkapi dengan objek, bisa berupa benda, frasa ataupun kata ganti. Sementara kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek. Kata kerja transitif bisa diubah menjadi bentuk pasif, sedangkan kata kerja intransitif tidak bisa diubah menjadi bentuk pasif.

Contoh kata kerja transitif: Lisa membeli buku. Contoh kata kerja intransitif: Lisa jatuh.

3. Menggunakan Kata Benda, Sifat, Frasa atau Klausa

Teks narasi biasanya menggunakan kata benda, sifat, frasa atau klausa. Penggunaan berbagai kata tersebut tentunya disesuaikan dengan jenis topik yang disampaikan.

4. Menggunakan Konjungsi Kronologis

Konjungsi kronologis adalah kata penghubung yang menjelaskan hubungan waktu antarperistiwa agar pembaca tidak bingung. Contoh: pertama-tama, kemudian, selanjutnya, setelah itu, dan akhirnya.

Bagaimana Struktur Teks Narasi?

Supaya kamu lebih paham dengan apa itu teks narasi, berikut akan dijelaskan strukurnya. Adapun struktur teks narasi adalah sebagai berikut.

1. Orientasi

Bagian pertama dari struktur teks narasi adalah orientasi atau pengenalan. Pada bagian ini, penulis memulai ceritanya dengan mengenalkan tokoh dan latar terjadinya peristiwa. Penulis biasanya menggunakan kata-kata magis yang memancing keingintahuan pembaca.

2. Komplikasi

Bagian selanjutnya adalah komplikasi. Bagian ini berisi tentang awal terjadinya konflik. Pada bagian ini, penulis mulai menceritakan kejadian penting, yang menjadi penyebab atau pemicu konflik antar tokoh.

3. Resolusi

Bagian resolusi berisi puncak konflik. Pada bagian ini penulis memaparkan permasalahan inti yang dihadapi oleh tokoh dan bagaimana titik terangnya. Jadi di bagian ini konflik mulai menurun dan bisa diselesaikan.

4. Reorientasi

Bagian terakhir atau penutup adalah reorientasi. Pada bagian reorientasi biasanya berisi pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis melalui peristiwa yang diceritakan. Bagian ini bersifat opsional atau tidak wajib dicantumkan dalam teks narasi.

Contoh Teks Narasi

Apa yang Ditanam Itu yang Dituai

Hari itu langit sangat terik, tetapi Budi tetap menarik gerobaknya. Dia susuri lorong-lorong pasar itu dengan harap ada yang membeli getuk buatan ibunya. Hari itu Budi sangat memerlukan uang untuk biaya pengobatan ayahnya.

Sejak pagi tadi Budi mengelilingi pasar dengan gerobaknya, tetapi tak seorang pun yang membeli bahkan hanya untuk menawarnya. Budi hampir putus asa, pikiran-pikiran jahat mulai masuk ke otaknya. Namun, Budi teringat kata-kata ibunya bahwa berbuat baik dan berdoalah agar mendapat berkah dari Allah. Budi menepis semua pikiran jahat tadi dan berdoa kepada Allah agar dia bisa mendapatkan uang untuk ayahnya.

Budi melanjutkan perjalanan. Saat itu Budi melihat seorang pria yang sedang mengikuti seorang ibu.

“Pasti orang itu akan berbuat yang tidak-tidak!” pikir Budi.

Benar saja, seketika pria itu merampas tas si ibu. Ibu itu menjerit, dengan cepat kilat Budi menjegal pencuri itu hingga terjatuh. Tas itu pun terjatuh bersama si pencuri, lalu pencuri tersebut melarikan diri. Budi mengambil tas itu dan memberikannya kepada.

“Terima kasih, Nak, untung ada dirimu,” kata ibu itu.

“Iya, lain kali hati-hati ya, Bu,” jawab Budi sambil meninggalkan ibu itu.

“Sebentar, Nak, ini ada sesuatu untukmu,” kata ibu itu.

“Tidak usah, Bu,” tolak Budi dengan halus.

Wanita itu kagum dengan kebaikan Budi. Tanpa sengaja dia melihat gerobak getuk dan berkata, “Baiklah kalau kamu tidak mau menerimanya, biarkan saya membeli semua getukmu.”

Budi senang dan terharu, akhirnya dia bisa membelikan obat untuk ayahnya.

“Terima kasih, Bu,” jawab Budi.


materi teks deskripsi


 

 

 

MODUL AJAR

(Bahasa Indonesia)

 


 

 Disusun Oleh:

Asep Fahmi Munawar, S. Pd.

Fase D Kelas VII

 

 

 

 

 

 

PENDIDIKAN PROFESI GURU

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SEPTEMBER 2023





MATERI TEKS DESKRIPSI


by  A FAhmi MUnawar, S.Pd.

            Apa yang dimaksud dengan deskripsi (description)? Secara umum pengertian deskripsi adalah suatu tulisan yang isinya menggambarkan atau menjelaskan tentang suatu objek atau keadaan tertentu secara ringkas dan tepat.

Dalam hal ini deskripsi adalah suatu jenis teks di mana ide utamanya disampaikan dengan cara menggambarkan objek, tempat, atau peristiwa tertentu secara terperinci sehingga pembaca dapat seolah-olah merasakan secara langsung apa yang dijelaskan di dalam teks tersebut.

Secara etimologis kata “deskripsi” diadaptasi dari bahasa latin “describere” yang artinya menggambarkan atau memberikan penjelasan mengenai suatu hal. Sehingga pengertian deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, dan merasakan apa yang digambarkan penulis.

Pengertian Deskripsi Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa itu deskripsi, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli berikut ini:

1. Henry Guntur Tarigan

Menurut Henry Guntur Tarigan (1994), pengertian deskripsi adalah tulisan yang bisa melukiskan sebuah kisah yang bertujuan untuk mengajak pembaca agar bisa memahami, merasakan dan menikmati objek yang dibicarakan seperti suasana hati, aktivitas dan sebagainya.

2. Gorys Keraf

Menurut Gorys Keraf (1982:93), arti deskripsi adalah suatu wacana yang digunakan untuk menyampaikan hal atau objek pembicaraan sehingga para pembaca seperti melihat sendiri objek tersebut secara langsung. Di dalam deskripsi penulis memindahkan kesan-kesannya, hasil pengambatan, perasaan, penyampaian sifat, dan rincian wujud yang ditemukan pada objek.

3. Felicia Nuradi Utorodewo

Menurut Felicia Nuradi Utorodewo, pengertian deskripsi adalah suatu tulisan yang bertujuan untuk menggambarkan bentuk objek pengamatan, sifatnya, rasanya, atau coraknya dengan mengandalkan pancaindra dalam proses penguraiannya.

4. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Menurut KBBI, arti deskripsi adalah suatu pemaparan, uraian atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci.

Ciri-Ciri Deskripsi

Deskripsi memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan jenis teks lainnya. Adapun ciri-ciri deskripsi adalah sebagai berikut:

  1. Umumnya isi deskripsi terdapat penjelasan atau rincian mengenai objek, tempat, atau suasana tertentu.
  2. Deskripsi melibatkan panca indera (penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, dan perabaan) dalam menjelaskan suatu objek atau peristiwa.
  3. Deskripsi berisi gambaran sebenarnya mengenai suatu objek atau peristiwa secara detail sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat dan merasakannya.
  4. Deskripsi umumnya mengungkapkan ciri-ciri fisik objek, misalnya ukuran, bentuk, warna, dan sifat.
  5. Kata-kata dalam deskripsi selalu bermakna kata sifat atau keadaan.

Struktur Utama Deskripsi

Deskripsi memiliki tiga struktur utama, yaitu; identifikasi, klasifikasi, dan bagian deskripsi. Berikut penjelasan mengenai ketiganya:

  1. Identifikasi, yaitu bagian yang menjelaskan mengenai penentuan identitas objek (benda, manusia, dan lain sebagainya).
  2. Klasifikasi, yaitu bagian yang menjelaskan mengenai susunan atau sistem dalam suatu kelompok berdasarkan standar atau kaidah yang telah ditetapkan.
  3. Bagian Deskripsi, yaitu bagian inti dari deskripsi yang berisi gambaran atau pemaparan mengenai objek atau topik yang dibahas.

Jenis-Jenis Deskripsi

Berdasarkan isi teksnya, deskripsi dapat dibedakan dalam beberapa jenis. Mengacu pada pengertian deskripsi di atas, adapun jenis-jenis deskripsi adalah sebagai berikut:

  1. Deskripsi Spatial, yaitu deskripsi yang berisi penjelasan mengenai suatu objek berdasarkan data dengan referensi ruang kebumian (georeference). Misalnya benda, tempat, ruang, dan lainnya.
  2. Deskripsi Objektif, yaitu deskripsi yang menjelaskan tentang suatu objek dengan memberikan gambaran berdasarkan keadaan objek yang sebenarnya, tanpa adanya tambahan opini dari penulis.
  3. Deskripsi Subjektif, yaitu deskripsi yang dibuat berdasarkan kesan yang dimiliki oleh seorang penulis terhadap objek atau topik yang dibahas. 

Contoh Teks Deskripsi


Sekolahku

        Sekolahku tampak bersih. Halamannya luas dan ditumbuhi rumput-rumput hijau yang membuat suasana tampak sejuk. Selain itu, di halamannya ada pohon beringin yang cukup lebat. Ruang kelas sekolahku cukup besar. Semua lantai ruangan menggunakan keramik. Dinding kelasnya berwarna kuning. Warna cat pintu dan jendelanya berwarna hijau. Itulah gambaran mengenai sekolahku. Sekolahku yang bersih membuat aku dan teman-teman lebih semangat dalam belajar.  

Contoh di atas jelas merupakan teks deskripsi. Dengan membaca teks tersebut, kamu pasti dapat membayangkan bagaimana bentuk ruangan sekolah dan kondisi sekolah tersebut, kan? Tulisan jenis ini juga biasanya digunakan untuk menulis karya ilmiah. Jadi, jangan lupa! Saat membuat teks deskripsi, tulis teks ini secara kronologis atau runut, ya! Hal ini bertujuan agar teks lebih terstruktur, sehingga orang lain yang membaca tulisan kamu nggak bakal bingung.


Struktur Teks Deskripsi

Struktur Teks Deskripsi Mengutip dari buku Teks Deskripsi, struktur teks deskripsi dibagi menjadi tiga yaitu identifikasi, deskripsi, dan kesimpulan. 

1. Identifikasi

Identifikasi adalah tahapan awal yang berisi gambaran umum terhadap objek yang ingin disampaikan oleh penulis. Misalnya, mencari objek berdasarkan lokasi, sejarah, makna nama, dan pernyataan umum. 

2. Deskripsi 

Bagian kedua ini berisi rincian tulisan berdasarkan tanggapan subjektif dari penulis. Teks deskripsi ini menjelaskan apa yang dilihat misal bagian, komposisi warna, dan kesan penulis tentang objek tersebut. Apa yang didengar misalnya, penulis membandingkan suara burung merak dengan suara dari jenis burung berbeda. Selain itu penulis juga mengamati objek. Ada beberapa jenis pengembangan teks deskripsi yaitu berdasarkan ruang, anggota-anggota bagian objek, proses sesuatu berlangsung, dan fokus penulisan. 

3. Kesimpulan

Tahap terakhir adalah kesimpulan yang berisi kesan umum penulis pada objek yang dideskripsikan. Bagian terakhir ini bersifat pilihan, boleh, atau tidak.

Berdasarkan pola penyajiannya, jenis -jenis teks deskripsi dibagi menjadi empat yaitu:

1. Teks Deskripsi tempat

Teks deskripsi tempat dikenal sebagai teks deskripsi spasial, yaitu teks yang melukiskan ruang atau tempat berlangsungnya sebuah perisiwa.
contohnya : Pada mulanya, Taman Bala Kambang kondisinya sangat memprihatinkan. Selain kotor, di taman itu juga berserakan sampah. Tapi setelah direnovasi taman tersebut menjadi bersih dan rapi.

2. Teks Deskripsi objektif
Teks deskripsi objektif adalah teks yang menggambarkan objek berdasarkan keadaan sebenar-benarnya, sehingga pembaca bisa membayangkan keadaan tanpa ada embel-embel dari opini penulis. Jika semakin rinci objek yang digambarkan, maka akan semakin mudah dipahami oleh pembaca.
Contoh: Di ruang tunggu bank itu duduk seorang wanita. Wajahnya cantik dan dia mengenakan pakaian berwarna merah. Pakaian yang ia kenakan sangat cocok dengan kulitnya yang berwarna putih. Senyumnya sangat manis, ketika aku menyapanya. Wanita itu tersenyum ramah dan memperkenalkan diri.

3. Teks Deskripsi Subjektif

Jenis teks ini menggambarkan suatu objek berdasarkan atas kesan yang dimiliki oleh penulis tersebut. Biasanya teks deskripsi subjektif menggambarkan tentang suasana sebuah peristiwa.
Contohnya: Malam ini hujan turun dengan derasnya. Semakin malam udara kian dingin. Perasaanku juga menjadi tidak menentu ketika melihat dan mendengar suara petir. Rasa khawatir juga muncul dalam diriku, ketika mengetahui adikku belum pulang dari rumah temannya. Aku terus berdoa agar dia segera pulang dan sampai di rumah dengan selamat.

4. Teks Deskripsi Waktu

Teks deskripsi waktu merupakan jenis teks yang menggambarkan urutan waktu. Contohnya: Bel tanda pulang sekolah berbunyi. Para siswa kelas VII SMP berhamburan menuju aula. Mereka akan mengikuti lomba majalah dinding antar kelas. Lomba tersebut akan dilaksanakan pada pukul 14.00 WIB.
Itulah penjelasan lengkap tentang pengertian teks deskripsi, ciri-ciri, struktur teks deskripsi, hingga jenis teks deskripsi beserta contohnya. Semoga informasi ini bermanfaat.


Harsiati, Titik dkk. 2017. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

BEST PRACTICES PPL RENCANA AKSI 1

BEST PRACTICES PPL RENCANA AKSI 1 Menganalisis dan memberi contoh fakta dan opini dalam artikel ilmiah populer melalui Google Sites Deng...